9 Kebiasaan Buruk Keuangan yang Harus Dihindari agar Tidak Jatuh Miskin
Mengelola keuangan dengan baik adalah salah satu keterampilan paling penting yang dapat dipelajari seseorang. Dalam video ini, kita akan membahas sembilan kebiasaan buruk yang sering menghambat orang dalam mencapai tujuan keuangan mereka, serta tips untuk mengatasinya. Kebiasaan-kebiasaan ini, jika tidak diubah, dapat membuat Anda terjebak dalam siklus utang dan kesulitan finansial. Mari kita lihat lebih dekat.
1. Membayar Terakhir, Bukan yang Pertama
Salah satu kebiasaan buruk yang umum adalah membayar tagihan setelah semua kebutuhan lainnya terpenuhi. Banyak orang menunggu hingga menerima gaji dan kemudian membayar sewa, tagihan telepon, dan biaya lainnya, baru setelah itu mereka mencoba menabung dengan sisa uang yang ada. Metode ini sering kali membuat orang tidak memiliki tabungan yang cukup, dan mereka cenderung menghabiskan lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan.
Sebaliknya, kebiasaan orang kaya adalah membayar diri mereka sendiri terlebih dahulu. Mereka menyisihkan minimal 10% dari pendapatan mereka untuk ditabung sebelum membayar tagihan lainnya. Dengan cara ini, mereka memastikan bahwa mereka selalu memiliki dana cadangan untuk masa depan.
2. Terlalu Nyaman dengan Utang
Masyarakat saat ini seringkali merasa bahwa berutang adalah hal yang wajar, bahkan untuk membeli barang-barang kecil seperti pakaian atau hadiah. Namun, menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat menjadi bencana keuangan. Utang yang tidak perlu hanya akan menambah beban finansial.
Pahami bahwa kreditur mendapatkan keuntungan dari ketidakmampuan kita untuk melunasi utang. Rata-rata suku bunga kartu kredit mencapai 22%, yang berarti bahwa semakin lama Anda membawa saldo utang, semakin banyak Anda akan membayar dalam jangka panjang.
3. Tidak Mengetahui Pendapatan dan Pengeluaran
Banyak orang tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang pendapatan dan pengeluaran mereka. Tanpa mengetahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar, sulit untuk membuat rencana keuangan yang efektif. Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah inflasi gaya hidup, di mana orang cenderung menghabiskan lebih banyak seiring meningkatnya pendapatan mereka.
Mengetahui jumlah pengeluaran harian dan bulanan adalah langkah awal yang penting untuk mengelola keuangan dengan baik. Buatlah anggaran dan catat semua pengeluaran Anda untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang di mana uang Anda pergi.
4. Hobi Mahal
Memiliki hobi adalah hal yang wajar, tetapi beberapa hobi bisa sangat mahal dan berpotensi merugikan keuangan Anda. Jika Anda ingin meningkatkan posisi keuangan Anda, penting untuk mempertimbangkan kembali hobi-hobi tersebut. Alih-alih menghabiskan uang untuk belanja atau hiburan yang mahal, cobalah untuk mencari cara untuk menghasilkan uang dari hobi Anda.
Misalnya, jika Anda suka kerajinan tangan, pertimbangkan untuk menjual produk buatan tangan Anda secara online. Menghasilkan uang sambil melakukan sesuatu yang Anda cintai dapat membantu meningkatkan situasi keuangan Anda.
5. Buta soal Pajak
Pajak adalah salah satu pengeluaran terbesar dalam hidup kita, tetapi banyak orang tidak memahami bagaimana cara meminimalkan kewajiban pajak mereka. Orang kaya seringkali memiliki pengetahuan tentang struktur pajak dan cara-cara legal untuk mengurangi tagihan pajak mereka, seperti menggunakan akun investasi tertentu atau menyewa penasihat pajak.
Memahami aturan pajak dan mencari cara untuk meminimalkan pajak adalah langkah penting dalam meningkatkan kekayaan Anda. Alih-alih membayar pajak lebih dari yang diperlukan, cari tahu tentang strategi perpajakan yang dapat membantu Anda menghemat uang.
6. Menunda Investasi
Banyak orang menunggu terlalu lama untuk mulai berinvestasi. Ketika Anda memiliki simpanan cadangan, mulailah mencari peluang investasi agar uang Anda dapat bekerja untuk Anda. Jangan biarkan uang hanya mengendap di rekening bank karena inflasi akan mengikis nilainya.
Mulailah dengan investasi yang aman dan secara bertahap diversifikasikan portofolio Anda ke dalam investasi yang lebih berisiko jika Anda merasa nyaman. Seringkali, semakin cepat Anda mulai berinvestasi, semakin besar potensi keuntungan di masa depan.
7. Tidak Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas
Tanpa tujuan keuangan yang jelas, sulit untuk membuat rencana dan mengambil langkah-langkah menuju kebebasan finansial. Tentukan apa yang ingin Anda capai dalam jangka pendek dan jangka panjang, apakah itu membeli rumah, pensiun dini, atau menyekolahkan anak-anak.
Setelah menetapkan tujuan tersebut, buatlah rencana konkret tentang bagaimana mencapainya. Ini dapat mencakup menabung sejumlah tertentu setiap bulan atau meningkatkan pendapatan melalui pekerjaan sampingan.
8. Mengabaikan Pentingnya Pendidikan Keuangan
Pendidikan keuangan sangat penting untuk membuat keputusan finansial yang cerdas. Banyak orang tidak pernah belajar tentang pengelolaan uang atau investasi di sekolah, sehingga mereka merasa tidak siap saat menghadapi tantangan keuangan.
Investasikan waktu untuk mempelajari dasar-dasar keuangan pribadi, termasuk cara membuat anggaran, berinvestasi, dan memahami pajak. Ada banyak sumber daya online dan buku yang dapat membantu meningkatkan pemahaman Anda tentang keuangan.
9. Tidak Mengambil Tindakan
Akhirnya, salah satu kebiasaan terburuk adalah tidak mengambil tindakan sama sekali. Banyak orang tahu apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki keadaan finansial mereka tetapi menunda-nunda atau merasa ragu untuk memulai.
Ambil langkah kecil setiap hari menuju perbaikan keuangan Anda. Mulailah dengan menyusun anggaran, menabung sejumlah kecil uang setiap bulan, atau mencari sumber pendapatan tambahan. Setiap langkah kecil dapat membawa Anda lebih dekat ke kebebasan finansial.
Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan adalah kunci untuk mencapai kebebasan finansial. Dengan mengikuti tips di atas dan berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan serta disiplin finansial, Anda dapat mengambil langkah-langkah positif menuju masa depan keuangan yang lebih baik. Ingatlah bahwa perubahan membutuhkan waktu, tetapi setiap usaha kecil dapat membawa dampak besar pada kesejahteraan finansial Anda di masa depan.