1) Karakter
Karakter yang baik merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer. Untuk itu, hendaknya sebanyak mungkin dikumpulkan informasi mengenai pribadi manajer tersebut, balk dalam hal kejujuran, sifat/ tabiatnya, kedisiplinan/ketertiban, perilaku, dan sebagainya. Bagi account officer, yang melakukan penilaian yang penting mendapatkan keyakinan apakah dari segi karakter manajer tersebut dapat dipercaya untuk diberikan fasilitas kredit. Bagaimana account officer dapat memperoleh informasi tentang manajer tersebut? Sumber informasi dapat dikumpulkan dari berbagai pihak seperti dari masyarakat, sesama pengusaha di lokasi perusahaan calon nasabah, dari bank-bank lain (melalui bank to bank information). Information bank to bank ini diperlukan untuk mengetahui apakah calon nasabah pernah tercatat sebagai nasabah kredit macet, pernah terlibat kasus cek kosong, ataupun penyelewengan-penyelewengan lainnya.
2) Kecakapan dan Pengetahuan
Manajer tidak harus berpendidikan tinggi, namun hendaknya mempunyai kecakapan dan pengetahuan yang cukup sesuai dengan besarnya perusahaan yang dipimpin. Dengan demikian, seorang manajer tersebut akan dapat berpikir kreatif dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik. Untuk menilai tingkat kecerdasan dan pengetahuan tersebut, disadari tidak terlepas dari subjektivitas account officer sebagai penilai karena penilai hendaknya mempunyai bekal pengetahuan manajemen yang memadai. Dengan dukungan data perusahaan yang bersangkutan membandingkan dengan perusahaan lain, memerhatikan kebijakan perusahaan pada masa lalu, melakukan wawancara yang terarah kiranya akan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kecakapan dan pengetahuan manajer perusahaan tersebut. Perlu dikaji apakah dengan tingkat kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya saat ini, apakah manajer tersebut mampu mengelola usahanya bila perusahaan tersebut bertambah besar setelah mendapat fasilitas kredit dari bank.
3) Pengalaman Menjalankan Usaha
Seseorang yang memiliki pengalaman dalam bidang usaha yang dijalankannya merupakan salah satu pertimbangan yang sangat penting dalam menilai apakah yang bersangkutan dapat dipercaya mengelola fasilitas kredit yang diberikan? Memberikan fasilitas kredit kepada orang yang belum memiliki pengalaman sama sekali dalam dunia usaha yang digelutinya jelas sangat tinggi risikonya. Terlebih lagi bila fasilitas kredit yang diberikan dalam jumlah yang besar, tentu sangat membahayakan bagi bank. Dalam dunia usaha banyak dihadapi persaingan, keadaan perekonomian yang sering berubah, harga yang berfluktuasi, kebijakan pemerintah yang selalu berubah, dan sebagainya sehingga diperlukan pengalaman yang cukup untuk menghadapinya. Pengalaman manajer itu dapat dicatat dari riwayat hidupnya serta riwayat perkembangan usahanya.
4) Kesungguhan dan Keberanian Mengambil Risiko
Manajer harus berani (courage) , baik berani dalam mengambil keputusan maupun mengambil risiko, tetapi bukan gambler (penjudi). Dalam memberikan fasilitas kredit, bank menghendaki agar kredit tersebut dimanfaatkan sungguh¬sungguh untuk pengembangan usaha untuk kepentingan perusahaannya sesuai dengan tujuannya.
5) Penampilan
Tingkah laku seseorang pada dasarnya tidak samadan tidak ada manusia yang sempurna dinilai dari etika pergaulan dalam masyarakat. Seorang manajer yang baik adalah seorang yang penampilan pribadinya (personalitinya) baik, mempunyai wibawa terhadap orang-orang yang dipimpinnya maupun terhadap masyarakat pada umumnya. Penampilan ini penting Karena untuk dapat bernegosiasi agar orang-orang mau bekerja sama untuk mencapai tujuan, se-orang manajer harus dapat mempengaruhi orang-orang tersebut. Untuk itulah diperlukan kepandaian bergaul, berkomunikasi dengan baik. Agar dalam mengelola perusahaannya dapat berjalan lancar, manajer harus dapat menciptakan komunikasi intern (dalam perusahaan itu sendiri) dan komunikasi ekstern (di luar perusahaan seperti pelanggan, perusahaan lain, pemerintah, masyarakat) secara baik. Komunikasi intern akan terlihat dari kekompakan kerja dalam perusahaan tersebut dan adanya moral kerja yang tinggi dari karyawan yang bersangkutan. Sementara itu, komunikasi ekstern dapat dilihat dari reaksi pelanggan atau mitra bisnisnya, ataupun pihak-pihak lainnya yang terkait atau yang berkepentingan.
6) Kemampuan Membina Karyawan
Dalam bisnis yang banyak mempekerjakan karyawan atau orang-orang agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan kemampuan bagi manajer untuk membina karyawan. Seorang manajer harus mampu menjadi pendidik, pembimbing, dan memberikan petunjuk serta contoh-contoh yang mudah dimengerti dan mudah diikuti. Di sinilah diperlukan seni dalam menggerakkan dan membina orang-orang yang dipimpinnya. Untuk dapat memberikan bimbingan, petunjuk, serta contoh-contoh tersebut, diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan kewibawaan dari pimpinan yang bersangkutan.
7) Pelaksanaan Fungsi-fungsi Manajemen
a) Fungsi Perencanaan
Perlu diselidiki apakah manajer tersebut dalarn kegiatan kerjanya sehari-hari selalu membuat perencanaan/program kerja secara cermat. Untuk membuktikan apakah manajer tersebut dapat menyusun perencanaan program kerja secara cermat, account officer dapat mengamati perencanaan/program kerja yang telah dibuat manajer tersebut pada waktu yang lalu dibandingkan dengan realisasi hasil kerjanya apakah tidak terlalu jauh menyimpang. Bagi manajer yang dalam kegiatannya tidak pernah menyusun perencanaan/program kerja secara cermat, akan membahayakan apabila kepada yang bersangkutan diberikan fasilitas kredit. Perlu diketahui bahwa pada hakikatnya fasilitas kredit yang diberikan oleh bank bertujuan untuk membiayai suatu usaha yang merupakan hasil perencanaan yang dibuat oleh manajer secara baik, baik perencanaan investasinya, perencanaan produksi, dan perencanaan pemasaran.
b) Fungsi pengorganisasian
Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan, manajer harus mampu mengkoordinasi, menggunakan, dan menggerakkan orang-orang bawahannya secara terarah. Kemampuan manajer dalam mengorganisasi sumber daya manusia untuk mencapai hasil yang direncanakan mutlak diperlukan dalam perusahaan.
c) Fungsi Staffing
Fungsi staffting yang dimaksud di sini adalah menilai kemampuan manajer dalam memilih orang yang tepat dan menempatkan pada bidang-bidang yang tepat (the Right man on the right place). Pemilihan dan penempatan orang yang tepat pada pekerjaannya akan memperoleh kinerja yang baik.
d) Fungsi Directing
Fungsi manajemen di sini adalah bagaimana usaha memotivasi karyawan agar mempunyai kemampuan dan kemauan untuk giat bekerja, kompak, dan efektif. Penilaian hendaknya dapat mengamati apakah manajer yang bersangkutan mampu menjalin hubungan kerja secara harmonis dengan karyawannya. Petunjuk lain yang dapat menggambarkan kemampuan manajer dalam melaksanakan fungsi directing tersebut antara lain dapat diketahui dari daftar absensi karyawan; apakah karyawan sering tidak masuk kerja. Di samping itu dapat dilihat pula dari sering/tidaknya karya¬wan memutuskan/diputuskan hubungan kerjanya dengan perusahaan (labour turn over).
e) Fungsi Pengawasan
Seorang manajer yang bekerja cermat, di samping mampu membuat perencanaan yang cermat, harus mampu pula melakukan pengawasan secara cermat sehingga apa yang direncanakan dapat berjalan secara baik, tidak terjadi penyimpangan. Pengawasan dalam hal ini meliputi banyak hal, yang mencakup semua kegiatan yang menjadi bidang usahanya. Penting bagi manajer bahwa pengawasan yang dilakukan bukan mencarl kesalahan, tetapi hams dapat lebih positif, meluruskan hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang direncanakan, bahkan manager harus mengetahui masalah potensial (problem potential) dari pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pengawasan secara dini dapat dilakukan.