Asuransi pendidikan atau asuransi bea siswa adalah salah satu produk yang sangat populer di-Indonesia, namun produk ini jarang dijual di luar sono karena memang tidak menguntungkan. Beberapa kendala asuransi bea-siswa/pendidikan:
Uang tahapan yang ada bisa jadi tidak akan mencukupi kebutuhan real saat anak kita masuk sekolah, terutama untuk jangka panjang seperti jejang SMA bahkan saat di universitas nanti, kebanyakan dari kita selalu lupa merencanakan bahwa uang pangkal sekolah akan selalu naik dari tahun ke tahun. Contoh jika saat ini biaya kuliah adalah Rp 50 jt, maka proyeksi 18 thn mendatang akan menjadi Rp 278 Jt (asumsi kenaikan 10 % per tahun).
Manfaat pada asuransi pendidikan hanya mempersiapkan uang-pangkal. Sedang kebutuhan sesungguhnya terutama saat kuliah, di samping uang pangkal, maka masih ada kebutuhan lain yang sama besarnya, yakni biaya tahunan selama kuliah.
Asuransi bea-siswa, biasanya tidak fleksibel, baik saat kita membutuhkan dan saat kita ingin menambah iuran.
Last but not least, hasil investasi pada asuransi pendidikan pasti di bawah deposito. Contoh untuk saat ini, bunga deposito 6-7% per tahun, dipastikan hasil investasi pada produk asuransi bea-siswa tak akan lebih dari 2-3 % per tahun. Dampak selisih hasil investasi tersebut untuk jangka panjang akan menyebabkan kerugian akan jumlah dana yang akan kita terima.
Saran dan Solusi
Berikut ini beberapa tips untuk mempersiapkan perencanaan keuangan yang berkaitan dengan pendidikan anak,
Pastikan target sekolah yang diharapkan, baik saat di SD, SMP, SMU, dan Univeritas. Kemudian cari tahu berapa biaya yang dibutuhkan saat anak kita membutuhkan.
Dengan mengetahui besaran dana yang dibutuhkan, maka kita bisa mulai mempersiapkannya dengan mengalokasikan anggaran tiap bulan. Untuk mengoptimalkan hasil yang akan diterima, sebaiknya dipilih produk investasi dengan hasil return yang bersaing.
Rekomendasi yang ada untuk dana dari SD- SMA adalah memakai produk niaga pendidikan di mana dapat memberikan bunga tetap selama 5 tahun sebesar 9 % per tahun.
Untuk persiapan dana pendidikan jenjang perguruan tinggi sangat disarankan memakai reksa-dana, bagi kebutuhan jangka-panjang seperti biaya pendidikan ke universitas, reksadana menjadi solusi yang tepat, hasil investasinya sangat menjanjikan, bisa di atas 15% per tahun.
Rekomendasi, produk reksa-dana yang dapat di top-up setiap saat, dan jumlah awal yang dibutuhkan untuk memulai relatif ringan adalah produk reksa-dana manulife.
Fungsi asuransi tetap penting, yaitu untuk memastikan adanya keamanan financial guna menjamin adanya aliran dana rutin per bulan yang didapat dari income sang orang tua. Sebegitu pentingnya income, maka sebaiknya income tersebut harus diasuransikan dari kemungkinan hilangnya income saat terjadi resiko meninggal sang orang tua.
Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak, Tabungan atau Asuransi
Sebagai orang tua, kita pasti menginginkan yang terbaik bagi putra/putri kita, termasuk dalam hal pendidikan. Mampu menyekolahkan mereka di sekolah yang berkualitas baik sampai mencapai jenjang tertinggi tentu merupakan mimpi setiap orang tua. Untuk dapat mewujudkan impian tersebut di tengah biaya pendidikan yang semakin mahal tentu membutuhkan strategi khusus.
Biaya pendidikan anak sebetulnya merupakan jenis biaya yang sudah dapat diprediksi sejak jauh hari. Karena itu, kita juga bisa mempersiapkannya sejak jauh hari sehingga pada saat dibutuhkan nanti kita tidak lagi kebingungan mencari sumber pembiayaan untuk membayar uang sekolah anak kita. Cara yang paling umum untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak adalah dengan menabung di tabungan pendidikan atau dengan membeli asuransi pendidikan. Apa sih yang membedakan antara keduanya? Mana yang akan anda pilih tentu sangat tergantung pada kecocokan karakteristik masing-masing dengan tujuan dan penghasilan anda.
Tabungan Pendidikan
Tabungan pendidikan adalah jenis tabungan berjangka, yaitu tabungan yang memiliki jangka waktu tertentu sampai si penabung dapat mempergunakannya. Biasanya, jangka waktu tabungan disesuaikan dengan peruntukan jenjang pendidikan yang akan dibiayai. Misalnya, bila tabungan akan digunakan untuk masuk SD maka bila orang tua mulai menabung saat anak lahir, jangka waktu tabungan pendidikan tersebut cukup 6 tahun saja.
Karakteristik Tabungan Pendidikan
Tabungan pendidikan biasanya merupakan produk tambahan dari rekening tabungan utama.
Penabung harus menabung secara periodik dan dananya otomatis didebit/dipindahkan dari rekening tabungan utama ke dalam sebuah rekening, dalam jangka waktu yang telah dipilih.
Selama jangka waktu tersebut, dana di tabungan ini tidak boleh ditarik. Apabila ditarik akan dikenakan pinalti sebesar nilai tertentu.
Karena dana tabungan ini tidak dapat diambil (kecuali dengan penalti), biasanya bank akan menawarkan hasil investasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Tabungan pendidikan tidak dikenakan biaya administrasi.
Tabungan pendidikan juga dilengkapi dengan asuransi. Artinya, jika Anda sebagai penabung meninggal dunia dan tidak bisa lagi menabung untuk biaya pendidikan anak-anak, maka asuransi akan menggantikan setoran tabungan itu hingga biaya pendidikan anak-anak tetap terpenuhi.
Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan adalah asuransi plus investasi untuk pendidikan. Fungsi asuransinya akan menanggung risiko bila terjadi kematian atas Anda, sedangkan fungsi investasinya akan mengelola dan menginvestasikan sebagian premi yang Anda bayarkan. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan uang Anda itu, akan dibayarkan dalam bentuk sejumlah dana yang besarnya sudah disepakati dalam polis. Waktu pembayarannya pun sudah dijadwal, disesuaikan dengan tahapan sekolah anak Anda.
Karakteristik Asuransi Pendidikan
Karena produk dasarnya adalah asuransi jiwa, maka asuransi pendidikan sebetulnya tidak berbeda jauh dengan produk asuransi jiwa lainnya. Asuransi pendidikan akan memberikan keluarga Anda manfaat jika terjadi resiko kematian berupa santunan dan hasil investasi untuk biaya pendidikan. Namun jika tidak terjadi resiko kematian, maka asuransi akan memberikan sejumlah beasiswa pendidikan yang tidak lain berasar dari investasi Anda berupa premi yang sudah dibayarkan.
Investasi ini tidak bisa dicairkan setiap saat. Investasi ini baru bisa dicairkan bila terpenuhi salah satu dari dua kondisi, yaitu : pertama, apabila telah jatuh tempo, dan yang kedua apabila terjadi resiko kematian. Jatuh temponya sendiri bisa diatur dan disesuaikan dengan saat anak-anak kita masuk ke suatu jenjang pendidikan tertentu.
Biasanya hasil investasi di asuransi pendidikan relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan pendidikan. Namun asuransi tidak bisa sefleksibel tabungan. Ada kurun waktu minimum tertentu yang harus terpenuhi sampai ada nilai tunai untuk diuangkan, umumnya sekitar 3 tahun. Dan biasanya, prosesnya pun lebih sulit dan perlu waktu lebih lama dibandingkan dengan tabungan pendidikan.
Dari karakteristik di atas, dapat disimpulkan bahwa tabungan pendidikan sesuai untuk Anda yang ingin menyiapkan dana pendidikan dalam jangka pendek, sedangkan asuransi pendidikan lebih sesuai untuk dana pendidikan jangka panjang. Bila memang Anda memiliki dana yang berlebih, maka tak ada ruginya untuk melakukan investasi keduanya, yaitu tabungan pendidikan untuk membiayai pendidikan anak Anda dalam jangka waktu dekat (tingkat SD-SMA) dan membuat asuransi pendidikan untuk persiapan dana pendidikan anak saat memasuki perguruan tinggi nanti.
Tabungan atau Asuransi Pendidikan
Produk-produk investasi kian beragam. Nah, untuk si kecil Anda, banyak program yang bisa diambil untuk jaminan masa depannya. Pilih mana antara asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan? Baik tabungan pendidikan maupun asuransi pendidikan keduanya dapat dipakai untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Kita menguraikannya satu persatu.
Tabungan pendidikan umumnya dijual oleh pihak bank, dengan backup oleh perusahaan asuransi jiwa. Jadi kita dapat datang ke bank yang menjual tabungan pendidikan ini, dan kita menentukan berapa besar target kita dan berapa lama target itu akan dicapai. Lalu pihak bank akan menentukan berapa besar setoran bulanan yang harus dilakukan dengan menyertakan tingkat bunga yang diberikan selama masa kontrak.
Umumnya tabungan pendidikan ini dilengkapi dengan asuransi jiwa atau asuransi lainnya. Jadi saat orangtua yang menyetor setiap bulan mengalami musibah, misalnya meninggal dunia, maka pihak asuransi jiwa akan menggantikannya sebagai pihak penyetor. Jadi target dana pendidikan yang ditetapkan oleh orangtua tetap dapat dinikmati oleh anak.
Sedangkan asuransi pendidikan umumnya dibeli melalui perusahaan asuransi yang ditawarkan oleh para agennya. Nasabah akan menentukan berapa besar uang pertanggungannya setelah melihat manfaat asuransi yang akan dibayarkan. Dan perusahaan asuransi menentukan berapa besar premi yang harus dibayar secara sekaligus atau secara reguler, bisa tahunan, bisa enambulanan, tiga bulanan bahkan bulanan.
Manfaat asuransi yang ditawarkan umumnya prosentase tertentu dari Uang Pertanggungan dan dibayarkan saat anak mau masuk ke tingkat SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Dan manfaat tersebut akan tetap dibayarkan meskipun orangtua sebagai pembayar preminya mengalami musibah, misalnya meninggal dunia.
Baik tabungan pendidikan maupun asuransi pendidikan keduanya dapat digunakan sebagai alternatif untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Tabungan pendidikan hanya mempersiapkan di satu titik saja, misalnya untuk masuk SD saja, atau SMP saja.
Jika ingin lengkap seperti asuransi pendidikan, maka kita harus membeli 4 produk tabungan pendidikan ini, dengan target dana dan masa pencapaian yang berbeda. Tetapi justru di sinilah letak fleksibilitas dari tabungan pendidikan. Saat ini tingkat bunga dari tabungan pendidikan mengacu pada deposito atau sedikit di atas deposito yang dijualnya, sedangkan tingkat bunga asuransi pendidikan lebih konservatif.
Ada satu pilihan yang disarankan dengan memecah manfaat asuransi dan pemupukan dananya. Misalnya kita membeli asuransi jiwa berjangka dengan Uang Pertanggungan sesuai target dana pendidikan dan waktu pencapaian yang ditetapkan. Kemudian secara rutin, Bapak menyetorkan sejumlah dana tertentu ke investasi yang diinginkan, misalnya ke reksadana.
Kita juga dapat memilih instrumen investasi yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi dan tentunya risiko tinggi pula. Jadi dengan metode ini, Bapak dapat memperoleh Uang Pertanggungan asuransi yang tinggi dan hasil investasi yang optimal. Kuncinya hanya satu yaitu disiplin.