orang-ribet

Bagaimana Berurusan dengan Orang Ribet


Desember 13, 2023 | Kategori: Karir.

Menangani orang-orang sulit merupakan tantangan yang umum di dunia kerja. Interaksi dengan individu yang sulit bisa membuat kita merasa frustasi, marah, dan bahkan cemas. Konflik antar rekan kerja yang sulit dapat berdampak negatif bagi produktivitas dan keberlanjutan proyek. Namun, meskipun kita tidak dapat mengubah perilaku orang lain, kita dapat mengendalikan perilaku kita sendiri dalam menghadapi situasi tersebut.

Pentingnya memahami perilaku sulit orang lain terletak pada kemampuan kita untuk memprediksi dan mengantisipasi reaksi mereka. Dalam konteks ini, behavioral intelligence dapat menjadi alat yang berguna. Dengan memahami empat kuadran behavioral intelligence, kita dapat menjelaskan perilaku yang ada, memprediksi perilaku masa depan, mempengaruhi perilaku orang lain, dan mengendalikan perilaku diri sendiri.

Salah satu aspek penting dari behavioral intelligence adalah kemampuan untuk menjelaskan perilaku orang lain tanpa menggunakan label negatif. Terkadang kita cenderung memberikan label seperti “sulit,” “mengganggu,” atau “egois” pada seseorang yang perilakunya kurang menyenangkan. Namun, label-label tersebut hanya akan memperburuk situasi dan memicu respon yang defensif.

Sebagai gantinya, kita dapat menggunakan bahasa inklusif yang menekankan bahwa masalah tersebut adalah tanggung jawab bersama. Misalnya, daripada mengatakan “Anda sulit diajak bekerjasama,” kita dapat mengatakan “Saya merasa kita memiliki kesulitan dalam berkomunikasi.”

Selain itu, memberikan penghargaan dan pengakuan kepada orang lain juga dapat membantu mengubah dinamika hubungan. Ketika kita memberikan penghargaan kepada orang lain atas prestasi atau kontribusinya, hal tersebut dapat meningkatkan rasa saling menghargai dan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih baik.

Pentingnya pemahaman terhadap perilaku sulit juga berarti kita perlu belajar bertanya alih-alih langsung memberikan label. Dalam sebuah studi kasus, seorang manajer berhasil meredakan ketegangan dua anggota timnya dengan cara meminta mereka untuk menulis semua penyebab ketidakcocokan mereka terhadap satu sama lain. Setelah membaca pandangan masing-masing, mereka menyadari bahwa pandangan mereka terhadap situasi tersebut sangat berbeda. Mereka mulai melihat perspektif satu sama lain dengan lebih jelas dan dapat mencari solusi bersama.

Baca juga:  High Paid Jobs in Finance

Selain itu, kontrol diri juga penting dalam menghadapi situasi yang sulit. Mengatur pernapasan dan mengambil napas dalam-dalam dapat membantu menenangkan sistem saraf kita yang teraktivasi saat berinteraksi dengan orang yang sulit. Menghitung hingga sepuluh sebelum merespon juga dapat memberi waktu bagi pikiran kita untuk tenang dan mempersiapkan respon yang lebih baik.

Behavioral intelligence juga membantu kita dalam memprediksi perilaku masa depan orang lain. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pola perilaku mereka, kita dapat mengurangi ketidakpastian dan kecemasan yang mungkin timbul saat berinteraksi dengan mereka. Misalnya, jika kita tahu bahwa seseorang cenderung merespon secara agresif terhadap kritik, kita dapat mempersiapkan diri dengan cara memberikan umpan balik secara hati-hati dan konstruktif.

Berinteraksi dengan orang-orang sulit merupakan bagian yang tak terhindarkan dalam dunia kerja. Namun, dengan memahami perilaku mereka melalui behavioral intelligence dan mengendalikan perilaku diri sendiri, kita dapat meminimalkan dampak negatif dari konflik tersebut. Selain itu, pendekatan yang inklusif dan penghargaan terhadap orang lain juga dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.

Tidaklah mudah untuk mengubah perilaku orang lain, tetapi kita dapat mengubah cara kita merespon mereka dan berinteraksi dengan mereka. Dengan meningkatkan kesadaran diri kita sendiri dan menggunakan behavioral intelligence sebagai panduan, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang-orang ribet di tempat kerja.

Berita lainnya


+62-815-1121-9673