tidak-kerja

Inilah Beberapa Hal yang Harus Dilakukan Saat Kehilangan Pekerjaan


Juli 12, 2022 | Kategori: Karir.

Kehilangan pekerjaan memang sebuah risiko yang harus diantisipasi oleh siapa saja. Baik itu karena pemutusan hubungan kerja (PHK), mengundurkan diri, ataupun pensiun. Permasalahannya, kalau seseorang kehilangan secara tiba-tiba seperti melalui PHK, pastinya ada tantangan psikologis dan finansial yang harus dihadapi. Hal ini terjadi karena tidak banyak orang yang mempersiapkan kejadian darurat seperti PHK.

Pada sepanjang tahun 2017, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mencatat ada 9.822 orang yang mengalami PHK. Sejak resesi akibat wabah COVID-19 ini, makin banyak orang yang kehilangan penghasilan, bahkan kehilangan pekerjaannya. Sudah ada 1.732 orang yang kena PHK akibat pandemi, sedangkan 3.703 pekerja dirumahkan.

Oleh karenanya, penting bagi siapa saja untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi yang tidak pasti ini. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda lakukan jika sewaktu-waktu Anda diPHK.

1. Jangan panik

Memang tidak mudah untuk tenang jika tiba-tiba Anda kehilangan pekerjaan. Namun hal ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan.

Anda harus menerima keadaaan bahwa Anda sudah tidak lagi bekerja. Gunakan satu dua hari untuk menenangkan diri, lalu mulailah menyusun langkah selanjutnya.

Pemecatan bisa saja terjadi karena berbagai alasan. Jangan sampai PHK menjadikan Anda tidak percaya diri dengan kemampuan kerja. Dengan adanya pola pikir positif ini, Anda masih bisa berteman baik dengan rekan-rekan kerja di kantor lama.

2. Perhatikan prosedur pengambilan pesangon

Langkah berikut ini sangat penting untuk diperhatikan. Karena uang pesangon yang diterima bisa menyokong hidup hingga Anda mendapatkan kerja kembali.

Minta penjelasan pihak personalia mengenai prosedur pengambilan uang pesangon dan kapan waktu dicairkannya. Di bawah ini adalah ketentuan pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK) yang berlaku sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 pasal 156 ayat 2 dan 3.

Baca juga:  Baru Dapat Kerja? Perhatikan 5 Hak Mendasar Anda Sebagai Karyawan
Masa Kerja Besar Pesangon UPMK
< 1 tahun 1 bulan upah 0
1 tahun sampai < 2 tahun 2 bulan upah 0
2 tahun sampai < 3 tahun 3 bulan upah 0
3 tahun sampai < 4 tahun 4 bulan upah 2 bulan upah
4 tahun sampai < 5 tahun 5 bulan upah 2 bulan upah
5 tahun sampai < 6 tahun 6 bulan upah 2 bulan upah
6 tahun sampai < 7 tahun 7 bulan upah 3 bulan upah
7 tahun sampai < 8 tahun 8 bulan upah 3 bulan upah
8 tahun sampai < 9 tahun 9 bulan upah 3 bulan upah
9 tahun sampai < 12 tahun 9 bulan upah 4 bulan upah
12 tahun sampai < 15 tahun 9 bulan upah 5 bulan upah
15 tahun sampai < 18 tahun 9 bulan upah 6 bulan upah
18 tahun sampai < 21 tahun 9 bulan upah 7 bulan upah
21 tahun sampai < 24 tahun 9 bulan upah 8 bulan upah
>24 tahun 9 bulan upah 10 bulan upah

Perlu diingat bahwa ada perusahaan yang membayar pesangon dalam bentuk angsuran. Oleh karenanya, pastikan Anda paham bagaimana perusahaan membayarkan pesangonnya.

3. Upgrade CV dan profil di media sosial

Langkah ini adalah langkah yang harus segera Anda lakukan jika sudah tenang dan siap move on ke karir selanjutnya.

Hal utama yang harus dilakukan adalah update CV atau resume Anda. Tambahkan informasi terbaru, dan jangan lupa untuk menggunakan tampilan yang sederhana sehingga semua informasi yang tercantum jelas untuk dibaca. Siapkan pula foto terbaru untuk dicantumkan pada resume Anda.

Resume ini, selain bisa dikirimkan ke perusahaan yang Anda lamar lewat email, Anda juga bisa mencantumkan resume di Linkedin serta website pencari kerja. Langkah ini lebih praktis karena Anda bisa mengirim resume tanpa harus menyusun email.

Jangan lupa untuk ubah status pekerjaan di media sosial, terutama Linkedin. Update profil di Linkedin bisa menarik pihak rekruiter untuk menawarkan posisi baru. Jika Anda memiliki portofolio, maka cantumkan link agar pihak rekruiter bisa melihat hasil karya Anda.

Baca juga:  WFH atau WFO, Mana Yang Lebih Baik

Namun jika Anda tidak memiliki portofolio, pastikan untuk berkomunikasi dengan teman-teman kerja untuk menulis review di profil Anda. Selain itu, minta juga mereka untuk merekomendasikan Anda jika ada lowongan pekerjaan.

4. Temukan sumber penghasilan sementara

Langkah ini sangat penting untuk beberapa alasan. Tidak hanya sebagai sumber penghasilan sampai Anda memiliki pengasilan tetap, melainkan juga untuk menjaga agar Anda tetap memiliki rutinitas.

Jika Anda tiba-tiba hidup tanpa rutinitas, maka kondisi ini akan membuat Anda tambah stres. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memperoleh penghasilan sementara.

Mengerjakan proyek/ freelance

Walaupun tidak mendapatkan penghasilan sebanyak saat bekerja penuh waktu, memiliki pekerjaan paruh waktu bisa menjaga arus penghasilan agar tetap ada.

Anda bisa menggunakan keahlian apapun untuk melakukan pekerjaan paruh waktu, atau mengerjakan proyek. Misalnya bagi Anda yang memiliki kemampuan menulis, bisa menjadi ghost writer.

Ada beberapa website yang menydiakan berbagai proyek secara online, diantaranya adalah Kaskus, Upwork, atau Guru.

Anda juga bisa menjadi tutor untuk anak-anak di sekitar tempat tinggal. Banyak juga tempat bimbingan belajar yang mempekerjakan guru paruh waktu.

Gunakan apapun kemampuan Anda agar penghasilan tetap ada. Promosikan layanan yang ingin Anda tawarkan ke keluarga dan teman. Anda tidak akan pernah tahu dari mana datangnya proyek atau pekerjaan paruh waktu.

Daftar jadi driver Go-Jek atau Grab

Memang ada beberapa orang yang malu untuk menjadi pengemudi Go-Jek atau Grab. Namun Anda harus mau mengesampingkan gengsi dan mengerjakan apapun yang halal untuk menjaga penghasilan tetap ada.

Gunakan aset kendaraan yang dimiliki untuk menjadi pengemudi atau driver layanan transportasi online. Keuntungan dari pekerjaan ini adalah Anda bisa mengatur sendiri jam kerja Anda. Sehingga Anda memiliki waktu untuk melakukan wawancara kerja.

Cara mendaftarnya juga tidak memakan banyak waktu karena bisa dilakukan secara online. Perlu diingat, Anda perlu menyiapkan persyaratannya sebelum melakukan pendaftaran online.

Baca juga:  Meningkatkan Rasa Percaya Diri: 6 Perilaku yang Dapat Anda Mulai Hari Ini

5. Mengatur ulang keuangan

Selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mengencangkan ikat pinggang. Mulai dari meninjau ulang pengeluaran tidak perlu yang selama ini Anda lakukan, hingga mengurangi budget bulanan.

Dengan berkurangnya sumber penghasilan, Anda harus bisa mengatur sumber uang yang ada untuk mencukupi kebutuhan hidup. Bahkan, jika Anda mendapat pekerjaan lagi, gaji pertama masuk setelah sebulan Anda bekerja.

Oleh karenanya, Anda tetap harus mampu menyimpan uang untuk persiapan memulai pekerjaan baru nantinya. Di sini pula fungsi dari pekerjaan paruh waktu atau proyek yang mencegah berhentinya arus penghasilan. Sebagian dari pendapatan Anda bisa disisihkan untuk keperluan di kemudian hari.

Periksa juga manfaat kesehatan Anda, baik itu yang berasal dari asuransi atau BPJS Kesehatan. Menjaga kartu BPJS Kesehatan tetap aktif akan membantu di saat Anda tiba-tiba sakit dan membutuhkan perawatan.

Tulis rencana keuangan Anda dan lacak setiap pengeluaran. Dengan demikian, Anda dapat mengikuti budget yang ada dengan lebih mudah.

Jika ternyata Anda membutuhkan uang tambahan, maka menjual barang yang tidak terlalu diperlukan bisa jadi pilihan. Baik itu berupa baju yang masih baru tapi belum dipakai, aksesoris, mainan, figurin, atau gadget yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Anda bisa menggunakan media sosial, kelompok chat di aplikasi WA, atau langsung sampaikan ke

teman dan keluarga. Langkah ini bisa dilakukan sambil mencari peluang pekerjaan paruh waktu.

Pastinya tidak ada yang ingin kehilangan pekerjaan. Oleh karenanya, membuat tabungan darurat saat Anda masih bekerja adalah hal yang harus dilakukan.

Lebih bagus lagi, jika Anda membangun usaha sampingan saat Anda masih bekerja. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, usaha sampingan juga bisa dijadikan pegangan saat Anda kehilangan pekerjaan.

Berita lainnya


+62-815-1121-9673