Kehidupan kita terdiri dari momen-momen kecil dan keputusan-keputusan kecil. Memilih antara kiri atau kanan, berjalan atau mengendarai, makan di tempat atau memesan makanan untuk dibawa pulang, atau menawarkan bantuan kepada tetangga, rekan kerja, atau orang asing. Beberapa keputusan tidak seperti yang lain. Di dunia yang penuh dengan penderitaan, mungkin terasa sia-sia untuk fokus pada keputusan mikro semacam ini. Namun, yang sebenarnya adalah bahwa kita sering kali meremehkan kekuatan dari tindakan-tindakan baik yang kita lakukan.
Seringkali kita mengaitkan kemurahan hati dengan uang. Dan ya, uang adalah bentuk penting dari pemberian. Hal itu sangat penting untuk kesehatan dan keberlanjutan masyarakat pada umumnya. Tetapi berpikir tentang pemberian hanya dalam hal uang sama seperti berpikir tentang cinta hanya dalam hal berlian. Kita tidak bisa mengukur cinta atau mengkuantifikasi cinta. Tetapi menurut saya, kita akan lebih mencintai hidup jika kita hidup dalam dunia yang kaya akan empati dan solidaritas yang tak terukur.
Kemurahan hati membangun jembatan di dunia di mana kita hidup sekarang dan di masa depan. Kemurahan hati membangun jembatan di antara kita sendiri. Satu tindakan kecil pada suatu waktu. Jadi apa saja tindakan-tindakan kecil itu?
Contohnya bisa seperti yang terjadi di Toronto, di mana orang-orang menulis ucapan rasa syukur dan kata-kata cinta di trotoar dapat mengangkat semangat siapa pun yang melewatinya. Banyak orang yang berjalan kemudian mengambil kapur tulis dan menambahkan pesan-pesan mereka sendiri. Gambaran seperti ini mungkin hanya terjadi di Toronto, tetapi proyek semacam ini sebenarnya dapat dilakukan di banyak kota di seluruh negara dan dunia.
Atau orang-orang di Nairobi yang melukis batu-batu dengan warna-warna cerah dan pesan-pesan inspiratif, kemudian meletakkannya di bangku-bangku taman atau halte bus agar bisa membuat senyum di wajah orang asing yang bahkan tidak pernah mereka temui sebelumnya. Batu-batu tersebut menjadi surat cinta bagi bumi kita.
Ada banyak cerita serupa dengan tingkat kompleksitas yang berbeda namun memiliki momen singkat yang sama-sama berharga. Hal yang umum dari semua cerita tersebut adalah bahwa satu tindakan bisa menginspirasi setidaknya satu orang yang menyaksikannya untuk melakukan kebaikan juga.
Penelitian menunjukkan bahwa setiap tindakan kebaikan atau perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dapat mempengaruhi banyak orang. Bayangkan saat Anda melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain, hal itu bisa menginspirasi orang-orang lain yang mungkin tidak pernah Anda temui untuk melakukan kebaikan juga.
Namun, penelitian juga menemukan bahwa sering kali kita secara drastis meremehkan efek dari tindakan-tindakan kita tersebut. Penerima manfaatnya sering kali sangat menghargai itu, sedangkan kita sendiri sering salah menghitung dampaknya sehingga mungkin terhambat untuk melakukan kebaikan kepada orang lain.
Kita sering berpikir bahwa hal itu bagus jika kita bisa melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain, tetapi kadang-kadang kita berpikir “hidup saya saja sudah cukup sulit dan sibuk, dan saya tidak punya waktu”. Proses berpikir seperti itu membutuhkan waktu untuk diluruskan dan saya ingin mengingatkan bahwa kemurahan hati justru dapat meredakan stres bukan menambahkannya. Kemurahan hati tidak menambah beban kita. Orang-orang memberi karena mereka ingin menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih penuh harapan. Hanya dengan membayar secangkir kopi untuk orang di belakang kita saat mengantri dapat secara signifikan meningkatkan rasa sejahtera kita sepanjang hari.
Contohnya Sujan. Dia adalah seorang pengusaha restoran berkewarganegaraan Nepal yang menetap di London. Sejak pandemi COVID-19 dimulai, dia memulai inisiatif luar biasa dengan memasak makanan gratis untuk tenaga medis yang bekerja keras. Ketika orang-orang melihat apa yang dilakukannya, mereka bertanya apakah mereka bisa ikut membantu. Akhirnya, mereka mulai memberi makanan kepada para petugas ambulan, petugas pemadam kebakaran, pekerja amal, dan lain sebagainya. Setahun setelah Sujan mulai memasak makanan gratis tersebut, dia sudah berhasil menyediakan 100.000 hidangan gratis kepada mereka yang membutuhkan.
Sekarang Sujan menutup restorannya setiap hari Selasa sebagai bentuk pengabdian kepada komunitasnya dengan menyediakan bantuan pada hari itu dalam bentuk apa pun yang dibutuhkan bersama sukarelawan.
Dan terakhir adalah Chloe. Chloe sekarang berusia 16 tahun. Saat dia masih berusia delapan tahun, dia sering berjalan ke sekolah bersama ibunya dan melewati seorang wanita yang tidak punya tempat tinggal. Chloe melontarkan banyak pertanyaan kepada ibunya tentang wanita tersebut. Mulai dari “Mengapa wanita tersebut tidak memiliki rumah?” hingga pertanyaan-pertanyaan seperti “Lantas, bagaimana jika ia harus ke kamar mandi?” atau “Apa yang dia lakukan saat menstruasi?”
Chloe meminta neneknya untuk membantunya menjahit tas cantik dan mengisinya dengan perlengkapan mandi serta barang-barang lainnya. Ia memberikan tas tersebut kepada wanita tersebut bukan hanya sebagai pemberian semata tapi juga sebagai bentuk hubungan dan percakapan dengannya.
Wanita itu berkata bahwa dia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali seseorang berbicara kepadanya sebelum Chloe datang. Sejak saat itu Chloe telah membuat dan memberikan 5000 tas serupa kepada mereka yang membutuhkan. Chloe bahkan mengirim pesan langsung kepada komunitas Kids Giving Tuesday untuk membantunya.
Dan beberapa tahun kemudian ada komunitas global anak-anak muda yang melakukan ratusan ribu tindakan pelayanan untuk melawan intimidasi, kelaparan, serta meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental pada anak-anak muda serta pentingnya komunitas. Mereka saling terhubung dan mendukung satu sama lain.
Dengan kapur tulis, orang-orang yang melukis batu, semuanya memiliki peran penting. Jika kita perhatikan, kita akan diingatkan bahwa tindakan-tindakan kebaikan biasa sebenarnya luar biasa. Mereka mengingatkan kita bahwa kemurahan hati bukanlah sebuah beban, melainkan sebuah hadiah. Kemurahan hati adalah obat dari rasa takut, kecemasan, kesepian, isolasi, kemarahan, dan kegeraman. Ia adalah sebuah alat yang dapat diakses oleh setiap individu setiap hari, dan memiliki kekuatan untuk membuat hari atau bahkan hidup orang lain menjadi lebih baik.
Ketika kita menggunakan alat ini secara kolektif, kita membangun masa depan yang penuh dengan kegembiraan, lebih adil, dan damai. Dan itu bukanlah sesuatu yang terlalu radikal untuk dibayangkan.