
Mengembangkan Mentalitas Kekayaan untuk Menciptakan Warisan Keuangan yang Berarti
Sekarang ini, kita memiliki akses yang lebih besar ke perencanaan keuangan yang baik dan pengelolaan uang yang bijaksana. Namun, masih ada masalah yang terkait dengan keuangan pribadi. Hanya 1 dari 3 orang Indonesia memiliki rencana keuangan yang jelas, dan sebanyak 40% dari mereka tidak dapat menjawab empat dari enam pertanyaan dasar mengenai literasi keuangan. Bahkan, 77% orang Indonesia mengalami kecemasan terkait uang.
Mengapa hal ini terjadi? Mengapa kita masih menghadapi tantangan dalam perencanaan keuangan, meskipun memiliki akses yang lebih mudah daripada sebelumnya? Mungkin kita memulainya dari tempat yang salah.
Seringkali, kita mencoba membangun kekayaan tanpa memahami hubungan kita dengan uang. Salah satu hal yang sering menyebabkan masalah dalam keuangan pribadi adalah pola pikir kelangkaan atau “scarcity mindset”. Pola pikir ini berfokus pada pemikiran bahwa sumber daya yang tersedia terbatas, dan jika orang lain mendapatkannya, maka kita harus menderita.
Pola pikir kelangkaan ini seringkali menyebabkan ketakutan dan kecemasan, yang pada akhirnya mengarah pada keputusan finansial yang kurang tepat. Hal ini menyulitkan membuat perencanaan jangka panjang atau melihat masa depan dengan jelas. Padahal, jika kita ingin mencapai tujuan kekayaan dan menciptakan warisan keuangan yang berarti, kita perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang uang dan tujuan sebenarnya di balik itu.
Pertama-tama, kita perlu melihat hubungan kita dengan uang saat ini. Tuliskan semua pengalaman masa kecil yang berkaitan dengan uang. Apakah kamu dibesarkan dalam lingkungan yang positif, negatif, atau mungkin tidak ada pembicaraan sama sekali tentang uang? Apakah kamu pernah menghadapi batasan keyakinan dalam dirimu mengenai uang?
Kemudian, pikirkan pengalaman-pengalaman pentingmu seputar uang saat dewasa. Apakah ada pengalaman yang berdampak signifikan dalam hidupmu? Apakah pengalaman tersebut cenderung positif atau negatif?
Dengan mengevaluasi pengalaman-pengalaman kita terkait uang, kita dapat mengidentifikasi pola pikir kelangkaan yang mungkin telah terbentuk dalam pikiran bawah sadar kita. Kemudian, kita dapat mulai membangun landasan pemahaman dan pola pikir yang benar mengenai keuangan.
Setelah memahami pola pikir kita, saatnya untuk menciptakan visi dan tujuan keuangan yang jelas. Semua orang bisa sampai ke suatu tempat dalam hidup mereka, tetapi hanya beberapa orang yang memiliki tujuan yang jelas. Jadi, apa tujuanmu dalam mencapai kekayaan dan kebebasan finansial?
Jangan hanya berhenti pada tujuan finansial numerik seperti “saya ingin memiliki penghasilan enam atau tujuh digit” atau “saya ingin memiliki banyak tabungan”. Teruslah menggali lebih dalam. Apa arti sebenarnya dari tujuan tersebut? Bagaimana tujuan tersebut akan memberikan dampak positif bagi hidupmu dan orang-orang terdekatmu?
Misalnya, saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya. Suatu saat saya pulang bersama anak pertama saya yang berusia enam bulan. Melihat senyumannya dan mendengar tawanya membuat saya merasa sangat bahagia. Itulah saat saya menyadari bahwa kontribusi-kontribusi yang saya berikan padanya akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap uang dan finansial di masa depan.
Tujuan finansial saya menjadi lebih dalam karena saya ingin memiliki kebebasan waktu untuk melihat senyum dan mendengar tawa anak saya. Saya tidak ingin melewatkan momen penting dalam hidupnya seperti pertandingan olahraga atau pertunjukan seni. Saat saya menyadari alasan yang lebih dalam di balik tujuan finansial saya, solusi-solusi serta strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut mulai muncul dengan jelas.
Sekaranglah saatnya bagi kita untuk merawat mentalitas kita terhadap uang seperti merawat tanah subur untuk menabur benih keuangan. Dengan membangun mentalitas kekayaan yang sehat, kita menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kemakmuran finansial.
Jadi mari kita mulai merubah pola pikir kelangkaan menjadi pola pikir kelimpahan. Mari kita bangun fondasi pemahaman yang kuat tentang uang dan tujuan finansial kita. Dengan melakukan hal ini, kita dapat menciptakan warisan keuangan yang berarti bagi diri sendiri dan generasi mendatang.