Rumus Mudah Menghitung Selamatan Orang Meninggal

Rumus Mudah Menghitung Selamatan Orang Meninggal


September 18, 2024 | Kategori: Uncategorized.

Selamatan Orang Meninggal: Tradisi dan Makna

Selamatan orang meninggal adalah salah satu tradisi yang kaya akan nilai budaya dan spiritual dalam masyarakat Indonesia. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bagi orang yang telah berpulang, serta sebagai upaya untuk mendoakan agar arwahnya mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.

Sejarah dan Asal Usul

Tradisi selamatan memiliki akar yang dalam di berbagai kebudayaan Indonesia. Biasanya, selamatan dilakukan setelah seseorang meninggal dunia, dengan tujuan untuk menghormati arwah dan membantu prosesnya menuju kehidupan setelah mati. Dalam budaya Jawa, misalnya, selamatan sering diadakan pada hari ketujuh, keempat puluh, atau seratus hari setelah kematian.

Proses Pelaksanaan

Pelaksanaan selamatan biasanya melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Persiapan: Keluarga almarhum akan menyiapkan makanan dan minuman untuk para tamu. Hidangan ini bisa berupa nasi, lauk-pauk, dan kue-kue tradisional.
  2. Pengundangan: Keluarga akan mengundang kerabat, tetangga, dan teman-teman untuk hadir. Kehadiran mereka dianggap sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap keluarga yang berduka.
  3. Doa Bersama: Salah satu momen paling penting dalam selamatan adalah pembacaan doa. Doa ini dipimpin oleh seorang tokoh agama atau orang yang dihormati dalam keluarga.
  4. Penyampaian Pesan: Seringkali, setelah doa, ada sesi di mana anggota keluarga atau teman berbagi kenangan tentang almarhum. Ini membantu untuk merayakan hidup mereka dan mengenang jasa-jasanya.
  5. Makanan: Setelah upacara doa, biasanya diadakan jamuan makan dimana para tamu dapat menikmati hidangan yang telah disiapkan. Ini juga merupakan cara untuk mempererat silaturahmi antar anggota komunitas.

Makna Selamatan

Selamatan bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Beberapa makna tersebut antara lain:

  • Menghormati Arwah: Selamatan merupakan cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang telah meninggal dan mengenang jasa-jasanya.
  • Kedekatan Sosial: Acara ini memperkuat hubungan antar anggota keluarga dan komunitas. Orang-orang berkumpul untuk saling mendukung di masa sulit.
  • Spiritual: Melalui doa, keluarga berharap agar arwah almarhum mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di alam lain.
Baca juga:  Mata Uang Jepang

Dalam tradisi Jawa, terdapat beberapa tingkatan hari peringatan orang meninggal yang dihitung dengan rumus tertentu. Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung selamatan orang meninggal:

Geblag: Dilakukan setelah prosesi pemakaman, menggunakan rumus jisarji dan harus dilaksanakan saat itu juga[1][4].

Nelung Dina: Selamatan setelah 3 hari kematian, menggunakan rumus lusarlu (hari ketiga dan pasaran ketiga)[1][4].

Contoh: Jika meninggal pada hari Sabtu Pahing, dihitung 1-2, sehingga selamatan dilaksanakan pada Minggu Pon malam Senin[3].

Mitung Dina: Selamatan setelah 7 hari kematian, menggunakan rumus tusaro (hari ketujuh dan pasaran kedua)[1][4].

Contoh: Jika meninggal pada hari Sabtu Pahing, dihitung 6 hari, sehingga selamatan dilaksanakan pada Kamis Pahing malam Jumat[3].

Matangpuluh Dina: Selamatan setelah 40 hari kematian, menggunakan rumus masarma (hari kelima dan pasaran kelima)[1][4].

Contoh: Dihitung 1 bulan penuh ditambah 3 hari. Jika meninggal pada hari Sabtu Pahing, dihitung sampai Sabtu Pahing lagi, lalu ditambah 3 hari, sehingga selamatan dilaksanakan pada Selasa Kliwon malam Rabu[3].

Nyatus Dina: Selamatan setelah 100 hari kematian, menggunakan rumus rosarma (hari kedua dan pasaran kelima)[3].

Contoh: Dihitung dari bulan kematian sampai 3 bulan ditambah 10 hari, atau tepatnya 4 bulan. Kemudian dihitung mulai hari pertama di bulan ke-4 sampai 10 hari, dan dicocokkan dengan hari dan pasaran[3].

Nyewu Dina: Selamatan setelah 1000 hari kematian, menggunakan rumus nemsarma (hari keenam dan pasaran kelima)[2][3].

Contoh: Dihitung 35 bulan dimulai dari bulan kematian. Jika meninggal pada hari Sabtu Pahing, dihitung 6 hari 5 pasaran, sehingga selamatan dilaksanakan pada Rabu Legi malam Kamis[2][3].

Dengan menggunakan rumus-rumus tersebut, Anda dapat menghitung selamatan orang meninggal dengan lebih mudah dan akurat.

Sources:

  • [1] kumparan.com
  • [2] yogya.inews.id
  • [3] mamikos.com
  • [4] jatimulyo.kec-petanahan.kebumenkab.go.id
  • [5] pendak.nizamkomputer.com
Baca juga:  Cara Menghitung Persen

Berita lainnya


+62-815-1121-9673