Inilah tips agar kartu kredit Anda tidak disalahgunakan oleh orang lain.
1. Cara Menghindari Kejahatan Kartu Kredit Melalui Internet
a. Jangan sembarangan download. Misalnya dari aplikasi yang hampir sebagian masyarakat di dunia ini menggunakan, yakni Facebook. Sebab, Facebook juga dapat disalahgunakan oleh orang yang ingin mencari keuntungan. Salah satu kemungkinan penyalahgunaan situs ini adalah pembobolan kartu kredit. Sebagaimana diungkapkan oleh pengelola situs Facebook, dia mengakui bahwa tingginya potensi ancaman pembobolan kartu kredit lewat situs jejaring sosial. Salah satunya adalah Koobface. Ini merupakan nama virus yang menyebar lewat Facebook. Memanfaatkan fitur messaging di Facebook untuk menginfeksi komputer. Kemudian mencoba mencuri informasi penting. Beberapa virus lain juga memanfaatkan Facebook dengan Cara yang sama untuk menyebarkan diri.
Memang, persentase pengguna Facebook yang terinfeksi virus ini masih sangat kecil. Koobface menyebar dengan Cara mengirimkan pesan tagline yang menggelitik ke daftar teman pengguna Facebook yang sudah terinfeksi virus.
Pesan tersebut, salah satu subjeknya berbunyi, ” You look just awesome in this new movie.” Jika Anda klik nantinya akan menggiring user ke sebuah situs dan user diminta untuk men-download sebuah software jahat yang menyamar sebagai update Flash Player. Jika software itu di-download, komputer akan terinfeksi virus. Parahnyalagi, komputer yang sudah terinfeksi itu bisa menginfeksi situs-situslain ketika menggunakan mesin pencari Google, Yahoo, MSN, dan`Live.com.
Tambahan lagi, pengguna Facebook kurang peduli terhadap pesan yang mereka terima. Mereka cenderung lengah. Mereka berpikir bahwa seseorang sudah log in dengan menggunakan sebuah account untuk bisa masuk ke Facebook sehingga berpikir tidak mungkin virus bisa menginfeksi mereka.
b. Tidak sembarangan mencantumkan data pribadi. Ada kiat-kiat khusus untuk mencegah dan menangkal pembobolan. Antara lain, mulai saat ini jangan sembarangan berasyik-asyik menggunakan e-mail dan blog Internet gratisan berbasis provider dari luar negeri seperti e-mail gratis dari Yahoo, Google, dan semacamnya.
Disarankan pula agar tidak sembarangan mencantumkan data-data pribadi, baik itu nomor telepon rumah, telepon genggam, tanggal kelahiran dan semacamnya lewat situs jejaring sosial. Tanpa sadar, kita sering menggunakan tanggal lahir istri/ suami, anak, atau diri kita sendiri untuk password kartu kredit. Data-data itu kalau sampai kita cantumkan di Facebook, pembobol akan sangat mudah menjebol kartu kredit kita.
Dengan alasan takut lupa, password kartu kredit sering diinformasikan kepada istri atau anak-anaknya lewat e-mail atau situs jejaring sosial. Padahal e-mail gratisan berbasis provider luar negeri cenderung mudah dibobol. Apalagi orang Indonesia sering sembrono menjadi satu password untuk banyak urusan. Ya buat kartu kredit, buat password mobile banking, buat ATM, dan macam-macam. Ini berbahaya sekali, Karena itu menyarankan agar penggunaan e-mail lebih berbasis kepada e-mail perusahaan resmi yang berbasis di Indonesia seperti Telkom, Indosat, Pertamina, e-mail perbankan, atau e-mail Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kalau ada apa-apa, misalnya pembobolan, mudah dipertanggungjawabkan.
Sejatinya, mayoritas pembobol kartu kredit itu malas menjebol kartu kredit milik orang Indonesia. Mereka lebih suka membobol kartu kredit di luar negeri atau kartu kredit terbitan luar negeri yang dipakai di Indonesia. Mengapa? Mereka mengatakan malas karena kartu kredit Indonesia tidak ada isinya. Lagi pula, pemilik kartu kredit yang tergabung dalam situs jejaring sosial juga masih sangat sedikit. Inilah yang membedakan fakta di luar negeri.
2. Cara Menghindari Modus Penipuan Kartu Kredit
Modus penipuan melalui telepon atau sejenis lainnya, kemungkinan terjadi pada setiap pengguna kartu kredit. Walaupunsebenarnyauntukmencegah kejahatan kartukredit tidaklah gampang, ada beberapa tips untuk memini alisir kemungkinan penyalahgunaan kartu kredit Anda.
a. Pengamanan kartu kredit. Pasti Anda aKan menerima kartu yang diantarkan oleh kurir setelah application Anda disetujui. Diusahakan bukan orang lain yang menerima kartu kredit Anda, tetapi Anda sendiri.Segera bubuhkan tanda tangan begitu kartu Anda terima. Dalam menggunakan password, jika Anda harus menerima tagihan secara online, sebaiknya menggunakan yang cukup panjang atau sekiranya sulit untuk diingat oleh orang lain. Agar orang lain tidak bisa memfotokopi atau memfoto, lindungi nomor kartu Anda. Simpan catatan semua nomor kartu Anda, tanggal berakhirnya masa berlaku dari kartu Anda, nomor telepon, dan alamat masing-masing perusahaan penerbit kartu di tempat yang aman. Selalu memperbarui daftar ini setiap kali Anda dapat kartu baru.
b. Hati-hati dengan data identifikasi kartu (nomor kartu dan masa berlaku). Identifikasi kartu bisa juga dijadikan sebagai alat verifikasi transaksi secara jarak jauh. Misalnya, transaksi via Internet atau telepon. Untuk itu, berhati-hatilah dengan data identifikasi kartu Anda jangan sampai jatuh ke tangan yang tidak aman. Identitas kartu Anda bisa digunakan oleh pihak lain jika mereka mengetahui nomor kartu, masa berlaku, dan PIN.
c. Hati-hati dengan data pribadi (tanggal lahir dan nama ibu kandung). Akhir-akhir ini berkembang modus penipuan dimana pelakunyamenelepon pemegang kartu dan mengaku sebagai petugas bank lalu menanyakan sejumlah data pribadi dan identitas kartu.
Jika ada yang menelepon Anda dan mengaku dari bank lalu menanyakan identitas pribadi Anda maka berhati-hatilah. Jangan berikan data diri Anda, sebaiknya Anda membuktikan bahwa yang menelepon adalah petugas bank yang berwenang, bukan sebaliknya. Caranya adalah Anda telepon kembali pihak bank ke nomor yang resmi yang tertera di kartu atau brosur resmi, bukan nomor telepon yang disarankan oleh penelepon gelap itu.
Biasanya, jika Anda menghubungi bank via telepon untuk bertransaksi, maka pihak bank akan menanyakan beberapa identitas pribadi, seperti tanggal lahir dan nama ibu kandung. Hal ini dilakukan pihak bank hanya sebagaitindakan pengamanan standar untuk melindungi nasabahnya. Sehingga untuk memastikan bahwa yang menelepon mereka adalah orang yang berhak akan kartu yang digunakan.
Oleh Karena itu, apabila Anda tidak bisa melindungi data pribadi Anda, maka kemungkinan besar pihak yang ingin memanfaatkan kartu Anda akan sangat mudah. Karena dengan data pribadi Anda biasanya dilakukan dengan modus yang lebih canggih melalui telepon.
d. Kartu kredit sifatnya pribadi. Oleh Karena itu, jangan menunjukkan kartu kepada orang yang tidak ber¬kepentingan. Kartu kredit yang Anda miliki itu hanya dipergunakan untuk Anda. Identitas yang terdapat dalam kartu kredit Anda harus tetap dirahasiakan. Hati orang takkan pernah bisa ditebak.
Janganlah sekali-kali Anda memberikan peluang kepada orang di sekitar untuk mengetahui informasi apa pun mengenai kartu kredit Anda.Walaupun teman sudah akrab sehingga Anda pun sudah percaya bahwa dia jujur. lni hanya untuk berjaga-jaga, bisa saja dia teledor dan lupa memberitahukan kepada orang lain, yang akhirnya Anda yang rugi.
e. Perhatikan kartu Anda pada saat melakukan transaksi. Mintalah kembali kartu kredit Anda dengan secepatnya. Jangan biarkan kartu Anda lepas dari perhatian.
Bukannya Anda tidak percaya sama kasir tersebut, tetapi kewaspadaan itu akan lebih baik.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan pada saat bertransaksi menggunakan kartu kredit.
1) Pastikan kartu Anda digesek satu kali dengan nominal yang benar, dan seandainya ada kesalahan hendaknya transaksi tersebut di-Void dengan benar pastinya.
2) Patut dicurigai bila mesin EDC terhubung dengan skimmer (alat penyadap data).
3) Hindari bertransaksi dengan kartu kredit di toko yang sepi, sebaiknya cash.
4) Tidak membuang sales draft sembarangan, sebaiknya dihancurkan dahulu.
5) Untuk bertransaksi di Internet sebaiknya pastikan bahwa situs tersebut valid dan aman.
6) Tidak melakukan transaksi dengan kartu kredit di fasilitas publik atau warnet.
7) Patut berhati-hati transaksi dengan kartu kredit bila kartu Anda dibawa ke tempat lain untuk digesek.
8) Tidak meminjamkan kartu kredit kepada orang lain.
9) Saat bertransaksi dengantelemarketing(via telepon) tidak memberikan 3 digit angka di belakang nomor kartu kredit atau data yang lain.
f. Jangan membuang struk belanja atau lembar tagihan Anda dalam kondisi masih utuh. Segera musnahkan struk dan tagihan Anda jika sudah tidak diperlukan. Caranya dapat langsung menyobek karbon bekas transaksi. Dengan memusnahkan struk dan tagiahan, Anda sudah terselamatkan.
g. Jangan memberikan fotokopi kartu kredit Anda kepada siapa pun kecuali 3 angka terakhir pada panel tanda tangan di belakang kartu Anda sudah Anda tutupi atau Anda hapus.
h. Seperlunya saja. Meskipun Anda memiliki lebih dari satu kartu kredit, alangkah lebih baik jika Anda membawa kartu yang diperlukan saja. Usahakan tidak membawa kartu tambahan lainnya yang jarang Anda gunakan. Selain aman buat Anda, ini juga tidak akan memancing orang untuk berniat jahat terhadap Anda.
i. Hindari transaksi online pada website yang tidak memiliki sertifikasi keamanan.
j. Penyimpanan kartu. Usahakan untuk tidak menempatkan kartu kredit pada dompet Anda. Tempat yang aman untuk menaruh kartu kredit adalah tempat yang memiliki resleting. Anda juga bisa meletakkan kartu kredit Anda pada tempat kartu nama.
k. Apabila Anda sudah merasa kartu kredit telah berpindah tangan atau terjadi penyalahgunaan, segeralah lakukan tindakan berikut.
1) Anda harus menghubungi atau menelepon perusahaan mempunyai nomor bebas pulsa dan siap menerima pengaduan selama 24 jam. Dengan begitu Anda tidak bertanggung jawab lebih lanjut atas kartu kredit yang telah hilang. Selain kepada pihak penerbit, Anda juga harus melaporkan pada pihak kepolisian sehingga Anda akan mendapatkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian.
2) Mintalah agen kartu kredit Anda untuk mencatat pada data kredit kalua Anda adalah korban kejahatan kartu kredit. Minta mereka untuk segera meng¬hubungi Anda sebelum membuka nomor baru atas nama Anda.
l. Buat yang baru. Jika sudah terbukti telah terjadi penyalahgunaan atau hilang, segera tutup kartu kredit Anda. Buatlah kartu yang baru.
Berhati-hatilah dengan kartu kredit Anda, balk dalam melakukan transaksi maupun tidak. Kejahatan yang terjadi bukan karena direncanakan saja, tetapi juga ada kesempatan. Maka, perhatikan hal-hal tersebut.