Tips Mengatasi Usaha Sampingan yang Merugi dan Punya Banyak Hutang
Menarik memang memiliki usaha sampingan selain dari pekerjaan utama kita. Hal tersebut memang salah satu langkah menuju cashflow kuadran yang sebelah kanan (kata Robert T. Kiyosaki) dalam salah satu bukunya yang terkenal cash flow quadran. Tapi tetap, setiap investasi yang kita keluarkan pasti memiliki risiko-risiko. Salah satu risiko yang terburuk adalah investasi tidak kembali tapi masih memiliki hutang.
Namun Anda tidak perlu khawatir,tetap berfikir positif bahwa setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya, termasuk persolaan keuangan seperti yang Anda alami.
Dari informasi yang biasanya terjadi di lapangan, kami sudah buat pointer-pointer sebagai berikut:
1. Hutang Bank yang besar akibat usaha sampingan.
2. Penghasilan dari pekerjaan masih ada.
3. Usaha sampingan merugi.
4. Tidak ada asset yang bisa dijual lagi.
5. Rumah sudah masuk jaminan bank.
6. Mau full usaha tapi masih ragu.
Pertanyaannya adalah adakah solusi untuk hutang bank tersebut.
Yang pertama adalah paling tidak 30% dari penghasilan harus digunakan untuk membayar hutang. Jika jumlahnya tidak mencukupi pembayaran cicilan hutang bulanan, Anda dapat datang ke Bank tempat Anda meminjam. Biasanya hutang bank dapat di restrukturisasi sesuai dengan kemampuan nasabah. Jika masih belum cukup opsi paling buruk adalah jaminan Anda akan diminta oleh Bank untuk dijual/dilelang sehingga dapat melunasi jumlah pokok hutang. Untuk menghindari penjualan jaminan rumah (yg mungkin masih Anda tempati saat ini), Anda bisa mulai mencari mitra bisnis untuk mendapatkan setoran modal. Tentunya dengan perjanjian hitam di atas putih juga atau mendirikan PT dan mencari investor untuk usaha Anda. Namun ini tergantung dari prospek usaha, jika memang menguntungkan pasti banyak investor yang akan ikut menanamkan modalnya.
Atas meruginya usaha Anda, buat daftar hal-hal apa saja yang dapat menjadi pelajaran bagi Anda untuk usaha ke depannya.
Dalam melakukan restrukturisasi hutang, Anda juga bisa mempertimbangkan pinjaman. Berikut alternative pinjaman yang memiliki biaya lebih kecil:
1. Pinjam ke keluarga dekat
2. Pinjam ke teman dekat
3. Pinjam ke koperasi simpan pinjam (biasanya bunganya flat dan lebih rendah dari bank)
4. Pinjam ke kantor (jika ada fasilitas pinjaman)
Demikian solusi yang bisa Anda pertimbangkan ke depannya.