Suatu hari pikiran dan perasaan Anda sedang sangat tertekan karena problem dalam rumah Anda dan Anda sungguh tidak dapat menyisihkan masalah tersebut. Hari itu Anda benar-benar kacau, dengan baju lusuh dan wajah yang keras Anda menghadapi pelanggan. Bisa dibayangkan tentu hasilnya tidak maksimal. Senyum Anda tidak berkembang dan Anda cenderung berbicara keras dan pendek. Padahal pelanggan Selalu ingin diperhatikan dan bahkan dimanjakan. Saat itu terjadi, Anda sebaiknya minta izin cuti atau Anda akan merusak hubungan dengan pelanggan dan membunuh motivasi Anda sendiri.
“Senyum” adalah senjata yang ampuh untuk mengekspresikan keramahan dan dapat memecahkan suasana yang kaku, tegang dan penuh dengan tekanan, bahkan seorang Jenderal Perang pun dapat memberikan komando dengan senyum, senyum bahkan dapat memotivasi pelanggan untuk menjadi lebih tenang dan pada akhirnya berpikir dengan lebih jernih, jadi banyak sekali manfaat dari hal yang sederhana ini meskipun tentunya disertai dengan tindakan-tindakan lainnya untuk segera memberikan solusi pada masalah yang dihadapi, jadi pada intinya meskipun senyum tidak memecahkan masalah namun sangat bermanfaat untuk memberikan suasana yang bersahabat pada kedua pihak yang bernegosiasi. Pendekatan Anda mau atau tidak mau akan sangat terpengaruh oleh keadaan emosi Anda. Oleh karenanya Sales- man tidak dianjurkan melakukan pendekatan saat dalam keadaan ‘marah’ atau ‘emosi’ karena hal ini akan sangat berpengaruh.
Seseorang yang mampu mengerjakan atau menghadapi sesuatu dengan ‘senyum’ berarti dia mampu mengendalikan dirinya sendiri agar tidak panik menghadapi tekanan-tekanan pekerjaannya. Dia juga mampu memotivasi dirinya untuk kuat dan bertahan dari tekanan pekerjaannya. Semakin lama seseorang bertahan maka dia memiliki kesempatan lebih besar untuk memetik kemenangan. Bila kita tenang dalam menghadapi masalah maka kom- petitor pun tidak mudah mendeteksi hal apa yang terjadi pada diri kita. Senyum seorang pemimpin juga dapat memotivasi bawahannya untuk tidak putus asa. Sebesar apa pun kekhawatiran kita tentang sesuatu hal maka selaku pimpinan kita tidak boleh memperlihatkan rasa takut kepada anak buah. Karena hal ini akan memengaruhi se- mangat dan motivasi anak buah untuk bekerja.
Pelanggan yang memang sering sibuk cenderung tidak ingin membuang waktu tetapi sesungguhnya dia sangat membutuhkan selingan. Karena selalu berusaha mengembangkan senyum saat bertemu pelanggan kami memiliki pengalaman yang unik terkait dengan ini. Saat itu pelanggan yang kami datangi sebenarnya sibuk tetapi dia sesungguhnya dalam keadaan marah Karena sesuatu hal. Kedatangan kami sesungguhnya merupakan obat bagi dirinya untuk melepaskan kejenuhannya. Kami pun sebenarnya tidak menyangka pelanggan malah mengatakan sangat menunggu kedatangan kami karena senyum kami mampu mendinginkan hatinya. Akhirnya kami berakhir di sebuah cafe minum-minum bersama mereka. Padahal dengan sedikit senyum saja pekerjaan yang berat terasa menjadi ringan. Tanpa terasa waktu penyelesaian pekerjaan juga lebih cepat.
Senyum juga sangat bermanfaat untuk menghindarkan kita dari konflik. Konflik dengan pelanggan atau pem-beli sering terjadi karena masalah-masalah perbedaan persepsi, salah komunikasi atau permintaan yang tidak dapat dipenuhi. Salesman yang terkenal ramah dapat menghadapi perbedaan dengan tenang dan tidak terburu-buru sampai ditemukan solusi yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
Demikian pula masalah-masalah intern dengan atasan, rakan pada bagian lain yang terkait dengan pekerjaan salesman dapat dihadapi lebih mudah bila dengan se- nyum terkembang. Salesman yang menerima order dari pelanggan belum selesai tugasnya sampai order terkirim dan transaksi terbayar beberapa minggu berikutnya. Salesman menjanjikan pengiriman dalam waktu 24 atau 36 jam setelah order diterima tetapi bagian gudang yang mengirim order tersebut bukan salesman. Bagian gudang ternyata memiliki kesulitan sendiri, mungkin armada pengiriman tidak cukup kapasitas atau mengalami kerusakan misalnya: Order tidak terkirim tepat pada waktunya dan pelanggan marah-marah karena kehilangan penjualan. Hal-hal ini sering terjadi Karena tidak ada komunikasi antara salesman dan bagian gudang dan lainnya. Ketika diperiksa ternyata bagian gudang merasa segan berkomunikasi dengan salesman dengan alasan menghindari konflik. Padahal dengan menyimpan masalah sendiri, konflik akhirnya meledak juga bahkan lebih besar.