transaksi-keuangan-perusahaan

Transaksi Keuangan Perusahaan


September 21, 2022 | Kategori: Keuangan.

Jadi perusahaan di dalam melakukan operasional kegiatan sehari-harinya itu pasti tidak lepas dari yang namanya kegiatan keuangan. Kegiatan keuangan ini ada banyak jenisnya dan sebagai seorang akuntan kita harus mengetahui jenis-jenis transaksi yang terjadi dalam perusahaan yang nantinya akan memudahkan kita dalam membuat laporan keuangan. Pembahasan kali ini dibagi menjadi 3 bagian.

Pertama kita harus tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan transaksi keuangan. Kedua, apa saja jenis-jenis transaksi keuangan. Kemudian yang ketiga adalah dokumen atau bukti transaksi yang menyertai sebuah transaksi. Di dalam dunia akuntansi, sebuah bukti atau sebuah dokumen transaksi itu sangat sangat penting. Jika sebuah transaksi terjadi baik itu transaksinya mengeluarkan uang atau menerima uang, tapi tidak disertai dengan bukti dan tidak disertai dengan adanya dokumen transaksi, maka transaksi tersebut tidak akan dianggap dan tidak akan dicatat.

Misalkan uang-uang karyawan yang terpakai untuk bayar transaksi perusahaan tapi ternyata tidak ada buktinya maka karyawan itu tidak akan bisa mengklaim uang dia yang keluar untuk kegiatan perusahaan – tidak ada dokumen atau bukti transaksi yang mendukung terjadinya transaksi tersebut.

Mari kita bahas mengenai definisi transaksi keuangan. Transaksi keuangan itu adalah kejadian-kejadian di dalam perusahaan yang sifatnya financial. Jadi kata kuncinya itu sifatnya finansial yang artinya berhubungan dengan keuangan dan kejadian tersebut akan menimbulkan perubahan posisi keuangan atau harta kekayaan di perusahaan sehingga dari transaksi atau kejadian-kejadian yang sifatnya financial tadi bisa jadi harta sebuah perusahaan itu akan berkurang atau bertambah, tergantung dari transaksi apa yang muncul yang bersifat finansial tadi.

Kita masuk ke bagian yang kedua yaitu apa saja jenis-jenis transaksi keuangan. Transaksi keuangan yang pertama dilihat dari ruang lingkup. Kalau ruang lingkup berarti bicara transaksi yang terjadi di dalam internal perusahaan. Transaksi internal berarti sama sekali tidak berhubungan dengan pihak luar. Jadi sifatnya itu perintah dari satu bagian ke bagian yang lain atau dari dari atasan ke bawahan yang sifatnya masih financial, misalkan dari segi pencatatan gaji atau saat telah terjadi pengurangan atau pengembalian barang yang sudah dijual. Inilah contoh-contoh transaksi yang sifatnya hanya terjadi di lingkup perusahaan saja. Nah ini lantas dicatat dan kemudian dimasukkan ke dalam transaksi yang sifatnya internal. Selain transaksi internal, juga ada transaksi eksternal. Kalau transaksi eksternal berhubungan dengan dunia luar atau pihak luar seperti transaksi jual beli barang atau utang piutang atau sewa-menyewa yang sifatnya berhubungan dengan pihak luar perusahaan.

Baca juga:  Cara kirim uang dari BCA ke DANA

Kemudian yang kedua yaitu transaksi penerimaan uang. Misalkan perusahaan menjual sebuah produk secara tunai, dan kemudian mendapatkan uangnya langsung, atau pelanggan yang bayar hutangnya ke perusahaan, yang artinya perusahaan menerima uang. Yang ketiga transaksi yang sifatnya kredit. Pembelian kredit berarti perusahaan membeli barang tidak secara tunai. Kalau membeli barang secara tunai berarti berkaitan dengan transaksi pengeluaran uang. Namun, karena ini sifatnya pembelian secara kredit berarti transaksi yang terjadi itu akan memunculkan utang-utang.

Ada banyak jenis transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran uang seperti bayar gaji, bayar sewa dan  bayar beban yang dikeluarkan perusahaan untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Jadi dipisahkan karena memang pembelian ini merupakan salah satu transaksi yang sering muncul di dalam operasional perusahaan. Kemudian penjualan kredit, yang mana kebalikannya, perusahaan menjual tetapi belum menerima uangnya. Nah itu beberapa contoh dari transaksi yang sifatnya finansial atau keuangan.

Kemudian kita masuk ke bagian yang ketiga dari jenis-jenis transaksi keuangan yaitu dilihat dari sumber aktivitasnya. Sumber aktivitas berarti berkaitan dengan sumber-sumber transaksi tersebut yang dibedakan menjadi dua. Yang pertama itu adalah transaksi yang sifatnya modal. Maksudnya adalah transaksi yang nantinya akan menyebabkan modal perusahaan itu berkurang atau bertambah. Kemudian ada transaksi usaha yang berarti transaksi yang terjadi dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba. Misalnya pembelian, penjualan, pengeluaran uang dan sebagainya masuk ke dalam transaksi usaha.  Jenis transaksi operasional perusahaan nantinya akan lebih mendominasi transaksi-transaksi yang terjadi setiap periodenya.

Bukti transaksi dokumen alias bukti-bukti transaksi yang terjadi. Yang pertama adalah kuitansi penerimaan yang biasanya terkait dengan transaksi yang sifatnya pengeluaran atau penerimaan uang. Berikutnya adalah faktur dokumen transaksi yang merupakan bukti transaksi penjualan atau pembelian yang sifatnya kredit. Kalau yang mengeluarkan faktur tersebut adalah penjual maka disebut dengan faktur penjualan, dan bagi si pembeli akan disebut sebagai faktur pembelian. Faktur selalu dikeluarkan oleh yang jual, bukan yang beli.  Bukti transaksi berikutnya itu adalah nota kredit. Nota kredit itu dipakai untuk transaksi yang bersifat retur penjualan. Lalu ada nota debit dan nota kontan yang jual belinya secara kontan atau tunai. Inilah pembahasan singkat mengenai transaksi keuangan perusahaan.

Baca juga:  Panduan Lengkap tentang Reksa Dana untuk Investor Pemula

Berita lainnya


+62-815-1121-9673