
Cara Mengalahkan Kebiasaan Menunda
Pernah nggak sih, kamu duduk di depan laptop, tugas udah numpuk, deadline tinggal besok pagi, tapi tiba-tiba tangan malah gesit buka YouTube, scroll Instagram, atau, yang paling parah, ngulik meme gak jelas di grup WhatsApp? Kalau iya, fix, selamat datang di klub para tukang nunda alias kaum prokrastinator! Tapi tenang, kamu nggak sendirian kok. Kali ini kita bakal ngebedah dari sudut pandang kamu sebagai “korban” (dan pelaku) prokrastinasi. Yuk, kita kulik kenapa otak kita suka banget main petak umpet tiap kali ketemu tugas!
Prokrastinasi: Bukan Soal Malas Doang
Kamu pasti pernah denger omongan “Ah, kamu tuh males makanya suka nunda-nunda!” Padahal, menurut Mahroos, prokrastinasi itu nggak sesederhana itu. Kalau kata dia, nunda tugas itu ada hubungannya sama harga diri, rasa takut gagal, dan keinginan buat kelihatan “oke” di mata orang lain (atau bahkan diri sendiri).
Fun Fact:
Data dari penelitian Piers Steel (2007):
Sekitar 80-95% mahasiswa ngaku kalau mereka pernah prokrastinasi dalam bentuk apapun.Sumber: Piers Steel, The Nature of Procrastination, Psychological Bulletin.
Kenapa Otak Kita Suka Banget Nunda?
A. Harga Diri & Takut Gagal
Jadi gini: Otak kita punya mekanisme pertahanan diri. Kalau ada tugas penting (apalagi yang menentukan reputasi), rasa takut gagal bisa gede banget. Nah, supaya nggak malu kalau gagal, kita sengaja nunda-nunda kerjaannya. Kalau akhirnya gagal juga, tinggal bilang: “Wajar lah tugasnya dikerjain mepet.” Safe zone banget.
Analogi:
Orang Indonesia bilang: “Lebih baik menyesal karena mencoba daripada menyesal karena tidak mencoba.”
Tapi prokrastinator sering kebalik: “Lebih baik menyesal karena nggak sempat nyoba daripada malu-maluin kalau gagal total.”
B. Lingkungan Kompetitif = Trigger Nunda
Di kampus top kayak Princeton (atau UI/ITB/UGM versi lokalnya), semua orang pengen kelihatan jenius. Kompetisi tinggi bikin orang makin takut dicap gagal. Akhirnya makin jadi deh kebiasaan nunda, demi “jaga gengsi”.
Data Statistik:
| Lingkungan Kompetitif | Presentase Prokrastinasi |
|---|---|
| SMA/Kuliah Top | 86% |
| SMA/Kuliah Biasa | 74% |
| Lingkungan Kerja | 60-70% |
(Sumber: survei internal Princeton & riset Procrastination Research Group)
C. Ketagihan Adrenalin Last Minute
Anehnya, otak kita kadang menikmati sensasi deg-degan ngerjain tugas mepet deadline. Kayak main roller coaster—serem tapi nagih! Mulai dari alasan klasik “ide gue baru keluar kalo dikejar waktu”, sampai “biar greget aja”.
Siklus Setan Prokrastinasi: Nunda → Panik → Nyesel → Ulangi Lagi
Begini gambaran siklus klasik tukang nunda:
- Niat Mulai (jam 11 malam):
Duduk manis di depan laptop sambil mikir “Hari ini gue mulai ngerjain tugas!” - Ngeles ke Diri Sendiri:
“Cek email bentar ah,” lalu tau-tau sejam berlalu. - Tiba-tiba Laper/Ngantuk:
“Tidur dulu aja biar fresh”, padahal besok subuh baru mulai. - Alarm Berbunyi:
Tekan snooze berkali-kali. Akhirnya bangun mepet kelas. - Tugas? Ntar dulu:
Cari to-do list receh buat dilakuin biar berasa produktif (“Ah, nyapu kamar dulu deh”). - Akhirnya Mepet Deadline:
Baru mulai panik dan ngegas ngerjain tugas. - Hasil? Lumayan… atau ZONK:
Kalau bagus: “Gue emang jenius!” Kalau jelek: “Wajar lah kemarin kurang tidur.” - Nyesel:
Janji bakal berubah… eh minggu depan ngulang lagi.
Kalau kamu ngerasa relate sama siklus ini, tos dulu bro/sis! Kamu nggak sendiri.
Teori Self-Worth: Kenapa Kita Butuh Dianggap Mampu
Mahroos ngangkat teori self-worth alias harga diri sebagai kunci utama kenapa kita suka nunda.
- Kita pengen dianggap pinter/cakap sama diri sendiri dan orang lain.
- Takut gagal = takut harga diri jatuh.
- Nunda tugas itu cara “aman” supaya kalau gagal, bukan karena kita bodoh tapi karena kondisi.
Tabel Relasi
| Hal Yang Dipikirkan | Imbasnya ke Tindakan |
|---|---|
| Nilai = Kemampuan | Takut dapat nilai jelek = Nunda kerjaan |
| Kemampuan = Harga Diri | Makin takut gagal = Makin pengen amanin reputasi |
Prokrastinasi Itu BUKAN Malas (dan Nggak Perlu Malu!)
Ini poin penting banget dari Mahroos: Nunda kerjaan itu bukan aib atau tanda kamu lemah!
Justru sebaliknya:
- Orang yang suka nunda biasanya perfeksionis dan ambisius.
- Mereka takut hasilnya nggak sempurna.
- Prokrastinator itu seringnya punya motivasi tinggi, tapi motivasinya ketahan sama rasa takut.
Fun Fact:
Di survei global 2018 oleh Procrastination Research Group, sekitar 20% populasi dunia adalah prokrastinator kronis—dan mayoritas adalah mahasiswa!
Cara Nge-hack Otak Buat Ngurangin Prokrastinasi
Oke, sekarang bagian pentingnya. Gimana caranya biar kamu bisa lebih produktif dan gak dikendalikan rasa takut gagal? Nih trik dari Mahroos (dan pengalaman pribadi):
A. Sadar & Terima Dulu (Awareness)
Langkah pertama: akui aja kalau kamu suka nunda! Jangan denial.
- Cek perasaan sendiri: Kamu beneran males atau sebenarnya takut gagal?
- Catat momen-momen pas kamu mulai nunda dan alasannya apa.
- Jujur ke diri sendiri: Kadang alasan yang kamu buat-buat itu cuma tameng doang.
B. Ganti Fokus dari Takut Gagal ke Tujuan Positif
Orang sering salah kaprah: mereka pikir mereka nggak termotivasi padahal sebenarnya mereka cuma lebih fokus sama hal negatif (takut gagal).
Triknya:
- Tulis alasan KENAPA kamu mau ngerjain tugas itu (bukan cuma “biar lulus”).
- Fokus ke manfaat jangka panjang (“Kalau gue kelarin sekarang, weekend bisa santai beneran!”).
- Jangan mikir sempurna terus, mulai aja dari hal kecil dulu.
Contoh:
Kamu mau presentasi? Jangan fokus ke “takut malu”. Pikirkan “gue bakal belajar skill baru yang bisa dipakai di kerjaan nanti.”
C. Break Down Tugas Superbesar Jadi Kecil-kecil
Tugas gede bikin mental down duluan. Pecah aja jadi bagian mini kayak potong kue tart!
- Alih-alih mikir “Harus selesain skripsi minggu ini”, coba pecah: hari ini cari jurnal dulu.
- Checklist hal kecil biar berasa makin maju walau pelan-pelan.
D. Ubah Pola Pikir soal Nilai & Kemampuan
Inget:
- Nilai jelek =/= kamu bodoh.
- Kemampuan kamu nggak diukur dari satu hasil doang.
- Orang lain sayang sama kamu bukan karena nilai A+, tapi karena kamu asik dan peduli.
FAQ – Tanya Jawab Seputar Prokrastinasi
Q1: Apa bedanya prokrastinasi sama males?
A: Males itu nggak ada niat sama sekali buat bertindak; prokrastinasi justru pengen banget mulai tapi ketahan sama rasa takut atau perfeksionisme.
Q2: Apakah prokrastinasi bisa hilang selamanya?
A: Nggak juga sih! Tapi bisa dikontrol supaya nggak merusak hidup atau karier.
Q3: Kenapa ide bagus suka muncul saat deadline mepet?
A: Karena otak dipaksa kerja keras dalam waktu singkat (efek adrenalin). Tapi jangan dijadikan kebiasaan ya!
Q4: Apa strategi paling ampuh lawan prokrastinasi?
A: Sadar motif asli kenapa kamu nunda (takut gagal atau perfeksionis), pecah tugas jadi kecil-kecil, dan fokus ke alasan positif KENAPA harus kelar.
Prokrastinasi itu manusiawi banget. Kuncinya bukan nyalahin diri sendiri atau minder gara-gara suka nunda, tapi belajar paham akar masalahnya dan pelan-pelan ubah pola pikir plus kebiasaan.








