Jadi Mahasiswa Gak Harus Selalu Bokek, Simak 11 Tips Cara Mengatur Keuangan hingga Kiriman Berikutnya Datang
KalkulatorKredit.com – Kekurangan duit sampai hrs menahan lapar dan dahaga di penghujung bulan merupakan kasus yang sering dialami sebagian besar mahasiswa. Duit bulanan hasil pemberian bokap-nyokap kerap kali tidak bisa memenuhi seluruh keperluan. Hal ini akhirnya memaksa mereka utk pintar memutar otak supaya bisa bertahan sampai bulan selanjutnya.
Hmm , masa sih sampai segitunya mahasiswa menderita? Apakah predikat mahasiswa harus selalu dekat dengan kondisi keuangan morat-marit? Ternyata tidak selalu demikian. Untuk keuangan yang lebih baik, ada yang bisa kamu lakukan dengan beberapa trik finansial berikut. Bagaimana caranya? Mari kita pelajari satu persatu tips di bawah ini!
1. Giatlah mencari jalan keluar terbaik. Cari tahu bagaimana caranya menata uang bulanan dengan rumus yang cocok.
Bagi kamu yang saat ini menyandang gelar mahasiswa, suntikan dana dari bonyok di tanggal muda bisa dibilang doping semangat. Akan Tetapi , tahukah kamu bagaimana mengatur uang tersebut agar bisa bertahan hingga awal bulannya berikutnya? Tidak boros dan disiplin menggunakan uang adalah kunci jawaban dari pertanyaan tadi.
Satu hal yang bisa kamu lakukan ialah dengan cara memilah-milah duit kamu untuk beragam keperluan. Contohnya , kamu bisa membagi dana bulanan untuk:
– Dana untuk kebutuhan pokok setiap bulannya
– Sisihkan untuk uang bayaran kuliah
– Jangan lupa siapkan dana untuk kebutuhan lainnya, yang hanya kamu dan Tuhan yang tahu
– Jangan lupa juga untuk menyimpan dana yang tersisa (biasanya dana ini untuk keperluan mendadak atau mendesak)
Karena kamu yang paling paham semua kebutuhanmu, tidak ada orang lain selain dirimu yang bisa mengatur keuanganmu dengan sempurna. Jumlah dana untuk tiap-tiap pos seperti, kebutuhan lain, dan dana cadangan, tidak harus selalu sama setiap bulannya. Yang pasti, carilah rumus yang paling cocok dengan kebutuhanmu.
2. Menabung, menabung, dan menabung. Meski sedikit usahakan nabung!
Sering kali, karena statusmu yang masih mahasiswa sering kali membuat kamu menunda untuk menabung. Pikiran bahwa hidup masih panjang, dan masih bisa menabung kelak pas sudah lulus sering kali membuat kamu jadi malas menabung. Pada saat-saat tersebut, biasanya kamu suka royal dan doyan berfoya-foya dengan uang pemberian orang tua. Tapi tahukah kamu , apa yang kamu lakukan di masa mudamu akan berefek pada kesuksesanmu di kemudian hari!
Jangan ada kata ‘terlalu dini’ dalam kamusmu dalam hal menabung. Padahal , budaya menabung sudah diajarkan sewaktu kita masih di tk.Menabung bukan hanya soal jumlah uang yang kamu tabung, tapi yang terpenting adalah konsistensi menabungnya.
Tidak jadi persoalan jika kamu hanya bisa menabung beberapa ribu saja dalam sehari, asalkan kamu konsisten dan tidak membelanjakan uang tabunganmu untuk keperluan yang tidak penting. Coba Kamu Bayangkan , beberapa jumlah uang yang bisa terkumpul saat kamu lulus nanti jikalau kamu sudah mulai menabung di awal semester? Paling tidak jumlahnya bisa untuk membeli motor bebek 🙂
3. Punya 2 rekening bisa menjadi jurus jitu untuk mengendalikan keinginan
Di zaman modern sekarang ini, memiliki rekening bank adalah hal penting. Memiliki rekening bank bukan hanya bermanfaat untuk menyimpan duit, tapi bisa juga memudahkanmu untuk transaksi, atau bisa juga untuk menerima dan mentransfer uang. Fasilitas ini bisa membantu kamu menerima dana dari orang tua meski mereka tinggal jauh dari kamu.
Lalu, buat apa memiliki 2 rekening? Simpel aja sih, supaya kamu bisa memisahkan uang untuk tabungan dan kebutuhanmu. Setelah mendapat uang kiriman, kamu bisa mengambil sebagian untuk ditabung dan mentransfernya ke rekening kamu yang lain. Rekening tabungan ini hanya bisa kamu gunakan sewaktu ada keperluan super mendesak. Namun dana yang dibutuhkan untuk kebutuhanmu dalam 1 bulan,harus mengandalkan rekening “kebutuhan”.
4. Jangan sembarangan memilih bank.
Perkara suku bunga dan potongan biaya administrasi juga wajib diperhitungkan. Selain memiliki 2 rekening, memilih bank yang tepat adalah cara bijak untuk mengatur uangmu. Buat rekening simpanan di bank yang memiliki suku bunga tinggi dan potongan biaya administrasi yang rendah. Sementara untuk rekening kebutuhan, pilih bank dengan minimal biaya untuk berbagai transaksi — seperti cek saldo, tarik tunai, atau transfer.
Selain itu, pertimbangkan tentang penggunaan ATM dan kartu debit. Sebaiknya gunakan ATM sekaligus kartu debit untuk rekening kebutuhan, tapi tidak untuk rekening simpananmu. Semakin banyak kemudahan mengambil uang di rekeneningmu, semakin sulit kamumenabung lewat rekeningsimpananmu.
5. Pintar-pintarlah mengelolah uang jajan.
Pastikan kamu pantang berhutang saat kekurangan. Prestasi dalam mengelola keuangan akan sama pentingnya dengan prestasimu di kampus. Pasalnya,keduanya akan saling mendukung demi kesuksesanmu menghadapi masa-masa perkuliahan. Jangan sampai masalah keuangan justru mengganggu pikiran dan menjadikanmu tidak fokus belajar.
Selain menjaga nafsu jajanmu, berhutang jadi hal yang wajib kamu hindari. Sekalipun hanya meminjam uang pada teman dekat dalam jumlah kecil, hal ini bisa jadi kebiasaan buruk. Bisa jadi kamu semakin manja dan tidak disiplin mengatur pengeluaran lantaran merasa ada teman yang siap meminjamimu. Pada akhirnya, kamu justru akan kewalahan menghadapi hutang-hutangmu yang tidak terasa sudah menumpuk.
6. Uang recehan pun tak boleh disepelekan.
Siapkan celengan untuk menampungnya! Seperti disebutkan di poin 1, menabung wajib jadi bagian penting dalam keseharianmu. 5 ribu per hari bisa jadi 150ribu dalam sebulan dan segera kamu antarkan ke teller untuk disimpan di rekening simpananmu. Tapi, kamu juga bisa kok memanfaatkan uang recehan dan menyimpan uang recehan.
Caranya, siapkan satu atau dua buah celengan di kamarmu. Gunakan celengan untuk menyimpan uang receh yang seringkali kamu abaikan. Misalnya, satu celengan untuk menyimpan koin 500-an dan satu celengan lagi untuk koin 100 atau 200-an. Ketika mendapat uang kembalian dari tempat fotokopi atau warung, segera simpan recehanmu. Suatu hari kamu akan terkejut ketika kedua celenganmu sudah penuh terisi.
7. Demi menghemat pengeluaranmu, jangan ragu menjelajahi daerah sekitar kampusmu.
Sebagai mahasiswa, pastikan kamu sudah cukup mengenal daerah sekitar kampusmu. Pasalnya, hal ini menjadi penting jika dikaitkan dengan ikhtiar-mu untuk berhemat. Tidak ada salahnya bertanya atau menggali informasi dari teman-temanmu.
Semisal nih, kamu bisa cari tau tempat makan yang enak sekaligus murah, kios fotokopi yang harganya bersaing, atau tempat ngopi yang nyaman tapi tetap harga mahasiswa. Walaupun terkesan sepele, hal-hal kecil ini bisa melancarkan perjuanganmu sebagai mahasiwa.
8. Selagi masih mahasiswa, manfaatkan waktu dan tenagamu untuk merintis usaha.
Masa kuliah tidak melulu seputar kampus, rumah, dan kamar kost. Gunakan kesempatan ini untuk mengembangkan minat atau bakatmu. Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah belajar merintis usaha sejak kuliah.
Baik perseorangan maupun bersama teman, mulailah untu merintis usahamu sendiri. Banyak mahasiswa yang akhirnya sukses menyandang gelar entrepreneur setelah melakoni usaha sambil kuliah. Misalnya, sebagai mahasiswa jurusan Bahasa Inggris, kamu dan teman-temanmu punya kesempatan membuka jasa penerjemahan. Selain mengamankan kondisi keuanganmu, bisa jadi kamu tidak lagi mengandalkan uang bulanan dari orang tua.
9. Meski belum bekerja, merencanakan investasi yang akan dipilih nanti juga tak ada salahnya.
Belum punya penghasilan sendiri bukan berarti kamu tidak perlu ‘melek’ soal investasi. Justru di saat inilah kamu wajib memperluas pengetahuanmu tentang bagaimana memanfaatkan uang tabungan.
10. Bukan cuma uangmu, tapi hargai juga waktu dan tenagamu.
Mahasiswa seringkali lekat dengan istilah part time job atau kerja paruh waktu. Lantaran waktu kuliah yang longgar dan tuntutan kebutuhan, banyak mahasiswa memilih untuk kuliah sambil bekerja. Salah satu pekerjaan yang paling banyak diminati para mahasiswa adalah menjadi guru privat.
Tapi, kemana perginya uang hasil keringatmu? Ketika hanya digunakan untuk sekedar makan di restoran atau beli gawai baru, tentu perjuanganmu jadi terkesan sia-sia. Setidaknya, bekerja paruh waktu sudah mengorbankan waktu istirahat di sela-sela aktivitas kuliahmu. Jika hasilnya tidak bisa dimanfaatkan dengan bijaksana, bukankah sama halnya dengan buang-buang waktumu?
11. Keuangan yang mapan bukan sekadar angan, selama punya motivasi yang kuat untuk mewujudkan!
Biasanya, sesuatu akan berhasil jika tujuan dan motivasinya jelas. Kamu pun butuh motivasi untuk bisa hidup hemat dan rutin menabung. Caranya, pikirkan rencana jangka panjang yang selalu bisa diingat dan membuatmu bersemangat.
Misalnya, kamu bertekad melanjutkan kuliah S-2 dengan biaya sendiri, punya mobil pribadi sebelum usia 30 tahun, atau menikah di usia muda. Apapun motivasimu sah-sah saja, selama bisa berdampak baik bagi kemajuan dirimu.
Nah, gimana? Sudahkah kamu melakukan hal-hal dalam artikel ini? Jika iya, semoga bisa terus melanjutkan perjuanganmu, ya! Jika belum, segera ambil sikap supaya jadi mahasiswa yang sukses secara finansial. Selamat mencoba!